Dalam Serat Centini, terdapat ajaran
yang dikenal dengan “Astabrata” berupa prasetia seorang pemimpin sehingga
menjadi rahmatan lil alamin. Dalam
Astabrata terdapat 8 sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin, yaitu
memiliki:
1.
Sifat sebagai bumi
Bumi
merupakan hamparan dimana makhluk hidup di permukaannya. Bumi memiliki banyak
kekayaan yang bermanfaat untuk kehidupan makhluk. Memiliki sifat seperti bumi
berarti seorang pemimpin harus bermurah hati, legowo, lapang, dan banyak
memberi atau berderma.
2.
Sifat sebagai langit
Langit
berada di atas kita, artinya seorang pemimpin harus bersifat sebagai pengayom
bagi setiap bawahannya, berperilaku melindungi, membesarkan yang kecil dan
meninggikan kemampuan/kapasitas mereka yang masih rendah.
3.
Sifat sebagai matahari
Matahari
memancarkan sinar menerangi jagat raya dan menghidupi setiap makhluk, artinya
bahwa seorang pemimpin harus memiliki sifat menerangi bawahan, bersikap ajeg
dan konsisten dalam menjalankan tugasnya.
4.
Sifat sebagai rembulan
Bulan
sebagai penerang di malam hari, artinya seorang pemimpin harus menciptakan
suasana yang kondusif dan memberikan ketentraman warganya.
5.
Sifat sebagai bintang
Bintang
bertebaran di atas kepala kita dan bermunculan pada saatnya sehingga bisa menjadi
pertanda sesuatu bagi yang memerlukannya, artinya seorang pemimpin harus manju
terus pantang mundur, teratur, rapih, dan tertata dalam memperjuangkan kepentingan orang banyak.
6.
Sifat sebagai air
Air
memiliki karakteristik dingin dan mengalir ke dataran yang lebih rendah,
artinya seorang pemimpin hendaknya bersifat dingin, tidak mengeluh, dan selalu
menampung berbagai persoalan yang disampaikan kepadanya. Ia harus berperan
menjernihkan berbagai persoalan di masyarakat bagaikan air yang mensucikan
benda-benda kotor.
7.
Sifat sebagai api
Makna
positif api adalah panas, artinya bahwa seorang pemimpin harus bersikap
membakar dan mematangkan sesuatu serta dapat meleburkan berbagai aspek menjadi
satu kesatuan yang bermanfaat.
8.
Sifat sebagai angin
Angin
merupakan entitas yang tidak berwujud namun dapat dirasakan manfaatnya,
keberadaannya dapat menelisik ke setiap ruang dan celah. Artinya, bahwa seorang
pemimpin harus turun ke masyarakat langsung untuk mengetahui kondisi ril yang
terjadi sehingga setiap persoalan dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar