Kepemimpinan yang melayani (Servant Leadership) berawal dari karya
tulisnya Greenleaf (1970, 1972, dan 1977). Karakteristiknya mengutamakan
pengikut, memberdayakan mereka, dan membantu mengembangkan kapasitas pribadi
mereka. Jadi sesungguhnya model kepemimpinan ini menempatkan kepentingan
pengikuti di atas kepentingan diri sendiri. Terdapat 10 karakteristik
kepemimpinan yang melayani, yaitu:
- Mendengarkan, berusaha banyak menerima apa yang disampaikan pengikut dalam berkomunikasi
- Empati, berusaha memandang dunia dari sudut pandang orang lain
- Menyembuhkan, perduli dengan kesehatan pengikutnya
- Perhatian, memberikan fokus pada pengikut dalam konteks situasi yang lebih besar
- Persuasi, berkomunikasi dengan jelas dan ulet dalam meyakinkan orang lain
- Konseptualisasi, memberikan pandangan yang jelas atas tujuan organisasi dan berpandangan jauh ke depan
- Peramalan, kemampuan menduga apa yang akan terjadi berdasarkan hal yang terjadi saat ini
- Tugas untuk mengurus, menerima tanggungjawab untuk mengelola seluruh sumber daya secara hati-hati
- Komitmen untuk pertumbuhan orang lain, memperlakukan bawahan sebagai individu yang unik sehingga perlu difasilitasi agar tumbuh secara pribadi maupun professional
- Membangun komunitas, membangun kumpulan individu untuk kepentingan bersama sehingga merasa nyaman untuk mengekspresikan individualitasnya
Dalam pendekatan Psikodinamika yang
melihat kepemimpinan dari sudut pandang kepribadian, Sigmund Freud membagi tipe
kepemimpinan menjadi 3 macam, yaitu:
- Tipe erotis, tipe ini mengedepankan saling cinta dan mencintai, memilih untuk diterima dan disukai daripada dihormati dan dihargai. Dalam situasi kerja, tipe ini menginginkan tim kerja menjadi keluarga yang akrab, ingin mengetahui latar belakang orang lain, dan menyelidiki masalah orang lain. Kelemahan tipe ini memiliki ketergantgungan pada orang lain.
- Tipe obsesif, tipe ini lebih patuh pada standar, mengikuti aturan, dan mematuhi prinsip-prinsip yang ketat. Tipe ini lebih memilih keteraturan dan stabilitas daripada penerimaan dan cinta. Kelemahan tipe ini agresif dan mendominasi serta tidak ingin dipertanyakan.
- Tipe narsistik, tipe ini memiliki rasa bangga dan berbicara tentang prestasi aktual. Karakteristik tipe ini lucu dan mandiri, serta memiliki visi yang jelas dan tidak perduli apa yang dikatakan orang lain. Kelemahan tipe ini kurang perduli dengan bawahan dan tidak memberikan kepuasan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar