Prof. Abdurrachman Mas’ud, Ph. D, Kepala
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dalam sambutan pembukaan acara
pembinaan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara di Hotel Aston, Cihampelas,
Bandung mengatakan bahwa peningkatan kemampuan menulis Widyaiswara adalah
tanggungjawab semua pihak di Badan Litbang dan Diklat.
Menurutnya, bahwa menulis merupakan
perintah agama. Barang siapa yang tidak melakukan aktivitas tulis menulis maka
akan berdosa karena kewajiban kita sebagai academic
people tidak sebatas ibadah ritual mahdhoh saja tetapi ada lagi lainnya
seperti menulis. Kita ketahui bahwa peran pena terhadap peradaban manusia sangatlah
besar seperti dicontohkan oleh para ulama kita masa lalu yang banyak
menghasilkan karya berupa kitab dan buku-buku lainnya yang sangat bermanfaat
bagi ummat manusia hingga saat ini.
Untuk mendukung kemampuan menulis, maka
kita harus membaca karena tanpa membaca tidak mungkin ada hal yang dapat
dituangkan. Hal ini tentu sesuai dengan ajaran Islam yakni tercantum dalam
surat Al-Alaq “iqra” yang berarti bacalah. Tradisi membaca dapat meningkatkan
wawasan dan pengetahuan kita yang pada akhirnya kita mampu menuangkan dalam
bentuk tulisan.
Siapa yang tidak menulis maka ia abai
terhadap peradaban, dan siapa yang abai terhadap peradaban maka abai terhadap
dunia ini. Oleh karena itu, sebagai kaum intelektual kita harus menulis yang
dapat ditegaskan dalam pernyataan “publish-lah tulisan anda atau anda akan
musnah”.
Untuk kita terbiasa menulis maka kita
harus melakukan pembiasaan “exercise make
impossible, possible” artinya latihan itu menjadikan sesuatu yang tidak
mungkin menjadi mungkin. Kepala Badan Litbang dan Diklat mencontohkan
pengalamannya ketika menulis sebuah proposal penelitian sebanyak 7 halaman untuk
dikirimkan ke Amerika Serikat pada program postdoct
dan diterima oleh tim seleksi dari 200 peserta seluruh dunia yang mengajukan.
Penulisan proposal ini tentu merupakan buah dari proses dan kebiasaan menulis
yang selama ini dilakukan semenjak masih mahasiswa. Reward terhadap 5 proposal yang terpilih sebagai proposal terbaik itu
diberikan kesempatan melakukan penelitian selama 6 bulan dengan pembiayaan yang
sangat besar full dari Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar