Dari sekian banyak penerbitan jurnal seperti
elsivier dan Jhon Wiley and Sons adalah perusahaan yang konteknsnya adalah
bisnis sedangkan yang dari perguruan tinggi hanya beberapa saja. Setuju atau
tidak, saat ini dunia akademik diarahkan kesana. Agar artikel kita dapat
diterima pada berbagai jurnal scopus tentu perlu tips dan trik memenuhi ketentuan
yang dipersyaratkan.
Salah satu kunci tulisan kita bisa masuk
ke jurnal terindeks scopus adalah dengan cara menjadikan tulisan kita itu
merupakan bagian kesuksesan orang lain. Artinya, jika kita ingin masuk dalam
jurnal X, maka kita setidaknya mengutip tulisan yang ada dalam jurnal tersebut,
karena dengan kita mengutipnya maka indeksasi jurnal tersebut meningkat.
Menulis merupakan hal mudah asal
dilakukan secara terus menerus karena sumber terbuka lebar, dapat diakses kapan
dan dimanapun. Dua hal syarat dalam menulis yakni: 1) tulisan itu enak dibaca,
dan 2) hal yang kita tulis adalah hal yang memang perlu ditulis. Sesungguhnya
menulis yang baik adalah menjiplak, tetapi menjiplak yang dibenarkan. Oleh
karena itu kita harus banyak membuka jurnal dan melihat atau mencontoh model
judul dan tulisan orang tersebut. Setelah itu kita tiru modelnya dengan konteks
yang berbeda.
Kategori jurnal itu tidak sama pada
setiap jenis jurnal. Ketegori Q1, Q2, Q3, dan Q4 itu pembagian dalam 4 kategori
(Quarter). Misal jurnal X indeks urutan ke 300, maka dalam kelompok jurnal
tertentu bisa masuk Q2 (dari 1000 jurnal maka pembagian quarternya per 250
jurnal) sedangkan dalam kelompok yang hanya 400 jurnal maka pembagian quartenya
per 100 jurnal, maka jurnal tersebut masuk Q3.
Kita harus terbiasa membuka jurnal
melalui SJR (Scimago Journal & Country Rank). Apabila ada jurnal yang kita
tidak bisa mendownload nya maka kita copy kode DOI nya ke menu alamat (SCI-HUB)
untuk dapat membuka full text
jurnalnya.
Dalam
menulis untuk scopus kita jangan melebihi yang ditetapkan akan tetapi jika
kurang malah lebih baik. Contoh kita menulis per alinea antara 10 sampai dengan
15 baris, menulis introduction
maksimal 4 alinea, Dalam research finding,
scopus tidak menghendaki mencampur dan menafsirkan data, kita hanya menampilkan
dan memberikan penjelasan sedikit
tentang data itu.
Menentukan
judul yang baik ada 2 kriteria yaitu memiliki obyek material dan obyek formal:
1.
Obyek
material
Obyek material merupakan
fokus yang hendak diteliti. Jika kita akan meneliti tentang terorisme, maka
harus dipikirkan apakah kita bisa berkomunikasi dengan teroris tersebut. Dalam
menentukan obyek material jangan sampai kita memperjuangkan satu informan untuk
mencapai wisdom tertentu temuannya
diragukan. Misal meneliti tentang penggali kuburan yang tidak pernah solat
sementara penggali lainnya solat, maka hasil yang akan dicapai tidak akan
memperoleh wisdom.
Bisa jadi
penelitian mengangkat persoalan sederhana tentang tentang penilaian buku agama,
namun jika kita bisa menemukan sesuatu dalam buku tersebut sehingga dapat
memperbaiki isi buku tersebut, maka wisdom-nya
bermanfaat untuk jutaan siswa se-Indonesia.
2.
Obyek
formal
Obyek formal artinya
bahwa persoalan yang kita teliti ada konsep yang mendukungnya.
Contoh judul:
Implementasi Kebijakan Kerukunan Umat Beragama: Undang-Undang Nomor 16 tahun
2017.
Obyek materialnya:
Undang-Undang Nomor 16 tahun 2017
Obyek formalnya
: Implementasi
Menurut teori
Grindle bahwa dalam implementasi terdapat 3 hal penting:
a)
Koordinasi
(komunikasi)
b)
SDM
c)
Struktur
birokrasi
Berdasarkan
teori tersebut, maka literatur yang kita bangun dalam artikel harus terkait
dengan 3 hal tersebut, yakni tentang konsep koordinasi (komunikasi), SDM, dan
struktur birokrasi.
Contoh judul lain: Konstruksi budaya
atas tradisi Islam: Maulid Nabi di Takalar
Obyek material : Maulid nabi
Obyek formal : Konstruksi
Menurut teori Berger tentang konstruksi
terdapat 3 hal mendasar:
a). Eskternalisasi (kreasi nilai-nilai)
b). Objektivasi (inter-subyektif)
c). Internalisasi (adopsi)
Dalam menulis jurnal kita harus memahami
terlebih dahulu template penulisan jurnalnya. Hal ini berbeda-beda pada setiap
jurnal ada yang menghendaki 7500 kata, ada pula jurnal yang hanya menghendaki
4500 kata. Begitu pula struktur dan sistematika di dalamnya. Secara umum
sistematika jurnal sebagai berikut:
1.
INTRODUCTION
(Maksimal 20 baris) atau sebanyak 500 kata
Introduction merupakan miniatur artike/tulisan kita.
Reviewer akan dapat menebak konten suatu jurnal hanya dengan membaca introductionnya. Bahkan dengan konten introduction akan menentukan apakah
tulisan itu layak diterima (accept) atau
ditolak (decline). Isi introduction terdiri dari:
a)
Alinea
pertama: Berisi isu penting/baru/mengagetkan (kata kuncinya harus ada kata
“tetapi”, misalnya: Masyarakat Aceh terkenal dengan sikap religiusitasnya tetapi
realitasnya pelecehan seksual pada remaja termasuk kategori tinggi)
Kalimat pertama dalam introduction ini merupakan kalimat shocking (mengagetkan) atau istilahnya dassein dan dassolen. Kalimat pertama introduction
sangat penting dan menentukan diterima atau tidaknya artikel kita. Dalam introduction cukup dengan 4 alinea.
Alinea selanjutnya setelah shocking,
bersifat menguatkan kalimat alinea pertama. Alinea ketiga menguatkan lagi
dengan dilengkapi data. Alinea keempat adalah statement ahli tentang kalimat-kalimat kita di atas.
b)
Alinea
kedua: Berisi tentang alasan mengapa tulisan ini penting. Misalnya dalam
literatur dinyatakan bahwa sejauh ini penelitian tentang memandikan jenazah
hanya mentitikberatkan pada isu/aspek pembicaraan. Pertama melihat proses
pemandian sebagai suatu tradisi yang berlangsung dalam masyarakat tertentu (A,
2006, B, 2010, C, 2015). Kedua, pemandian dilihat dari segi hukum Islam (E,
2012, F, 2011). Ketiga, pemandian jenazah dilihat dari persepsi masyarakat dan
keterlibatan pihak-pihak tertentu dalam proses pemandian jenazah (M, 2017, L,
2016)
Contoh lain:
artikel tentang radikalisme. Nah kita mengemukakan dari hal itu dari berbagai
perspektif. Misalnya bahwa studi yang ada selama ini melihat radikalisme
berbicara tentang darah, studi kedua radikalisme bicara tentang perilaku bejad,
rusak dan kejam, dan ketiga studi radikalisme berbicara tentang salah tafsir. Dari
ketiga studi di atas, belum ada penelitian yang memberikan perhatian pada
dimensi dampak. Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa pelaku adalah
korban bukan pelaku. Oleh karena itu, studi ini akan mengkaji tentang
radikalisme dari perspektif dampak.
c)
Alinea
ketiga berisi tujuan penulisan. 1) Pertanyaan deskriptif (Menggambarkan, misal
bagaimana pelaksanaan program yang dikembangkan dalam pendidikan), 2) Pertanyaan
kritis (Menguraikan faktor/dampak, misal: bagaimana dampak kepemimpinan
terhadap keberhasilan program), dan 3) Pertanyaan transformatif (Misal:
bagaimana model kebijakan partisipatif dapat dikembangkan/model pendidikan yang
kontekstual)
d)
Alinea
keempat berisi argumen/hipotesis. Dalam
penelitian kualitatif diisi dengan asumsi-asumsi. Seperti: Tentang politik...bahwa
perilaku politik masyarakat ada keterkaitannya dengan kebudayaan setempat.
Contoh lain: Bahwa dalam pemandian jenazah selain dipengaruhi oleh nilai-nilai
Islam juga dipengaruhi oleh praktek budaya masyarakat setempat.
Pada akhir kalimat alinea keempat
ditulis: Dengan tiga pertanyaan atau pernyataan di atas, maka akan diperoleh
pemahaman yang lebih bersifat diakronis, tidak hanya sinkronis.
2.
LITERATURE
REVIEW (Sebanyak 2500 kata)
Literature review bukan reading literature. Lima hal penting yang dilakukan dalam literature review adalah membaca judul,
abstrak, sub-sub judul, mencari kutipan/pernyataan-pernyataan penting, dan
kesimpulan. Kita perlu menyusun literatur sebagai guide dan karena kita memerlukan apa yang pernah digunakan orang
lain dalam penelitian. Isi dalam literature
review ini adalah:
a)
Konsep
I
b)
Konsep
II
c)
Konsep
III
Dalam penjelasan setiap konsep meliputi
3 aspek yakni definisi, kategori/bentuk-bentuk, dan output
3.
METHOD
(Sebanyak 500 kata)
Dalam uraian
method dijelaskan tentang:
A.
Method
I
B.
Method
II
C.
Method
III
Alternatif lain selain 3 hal di atas,
dalam method ini menjelaskan lokasi,
jenis penelitian (kualitatif dan kuantitatif, sumber informasi/informan, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
4.
RESULT/FINDING
RESEARCH (Sebanyak 1000-1500 kata)
A.
Menjabarkan
dari pertanyaan penelitian I
(deskriptif)
1)
Alinea
1
2)
Alinea
2
3)
Alinea
3
B.
Menjelaskan
dari pertanyaan penelitian II (Kritis)
1)
Alinea
1
2)
Alinea
2
3)
Alinea
3
C.
Menjelaskan
dari pertanyaan penelitian III (Transformatif)
1)
Alinea
1
2)
Alinea
2
3)
Alinea
3
5.
DISCUSSION
(Sebanyak 1000-1500 kata)
Discussion ini menguraikan result of research dibantu dengan literature review. Dalam discussion
dipengaruhi oleh argumen/hipotesis yang diajukan dan didasarkan pada literatur
yang dibangun sebagai pondasinya.
Dalam discussion mengungkapkan what? Yaitu apa
temuannya, kemudian so what? Lalu bagaimana dengan temuan tersebut dijelaskan
dengan menggunakan data-data yang ditemukan. Kalimat dalam discussion ini dijelaskan dengan kata “karena”, misal: implementasi
kebijakan yang diterapkan ini tidak berhasil karena lemahnya
kooordinasi/komunikasi (aspek koordinasi/komunikasi telah dibahas dengan teori
Grindle yang telah dijelaskan dalam literature review). Hal tentang lemahnya
koordinasi/komunikasi didasarkan pada fakta hasil penelitian.
6.
CONCLUSION
(Sebanyak 300 kata)
Conclusion menjawab pertanyaan penelitian,
jumlahnya maksimal 3 alinea yang masing-masing alinea menjawa pertanyaan tujuan
penelitian. Kesimpulan yang baik mengandung kata “ternyata” artinya hal
tersebut tidak dapat dijawab tanpa melakukan penelitian. Setelah dijawab dalam
kesimpulan kemudian dilanjutkan dengan implikasi yakni analisis makna tentang
prediksi apa yang akan terjadi bersumber dari kesimpulan. Setelah itu diuraikan
keterbatasan penelitian yang berfungsi memberikan peluang kepada peneliti lain
untuk melakukan penelitian dari aspek atau sudut pandang berbeda.
7.
REFERENCES
Referensi
diambil dari berbagai sumber jurnal terbaru yang memiliki kualitas tinggi.
Skripsi dapat juga dijadikan rujukan tapi datanya saja jangan perspektifnya
karena termasuk sumber kategori lemah.
Sumber kutipan
ada dua macam: 1) sumber sebagai bahan/obyek material, nah ini memungkinkan
dari sumber terbitan tahun yang lama, 2) Perspektif/teori, ini harus dari
terbitan terbaru.